Bandung, 18–19 Oktober 2025 – Sebagai bagian dari upaya memperkuat pondasi ekonomi kader Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) melalui badan usahanya, BUMA menggelar pertemuan nasional yang melibatkan 467 perwakilan wilayah dan cabang BUMA se-Indonesia. Acara ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi, menggulirkan strategi pertumbuhan, sekaligus mengevaluasi langkah-ke depan dari badan usaha kader.

Konsolidasi untuk Pertumbuhan

Direktur Utama BUMA, Firmana Tri Andika, menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar rutinitas tetapi merupakan bagian dari strategi besar dalam memperkuat ekonomi kelembagaan Ansor. Menurut beliau, “kita ingin gerakan ekonomi kader menjadi masif dan komprehensif”, dengan memastikan bahwa seluruh cabang dan wilayah bergerak dalam satu ritme dan visi.
Melalui Rapat Koordinasi Nasional ini, BUMA melakukan pembahasan tentang penguatan SDM, pemanfaatan teknologi, hingga ekspansi unit-usaha kader di seluruh daerah.

Menjadi Jembatan Antara Kader dan Dunia Usaha

Dalam acara ini juga hadir dari Direksi BUMA dan mitra strategis yang memberikan pemaparan tentang peluang usaha bagi kader Ansor — mulai dari sektor ritel, layanan digital, hingga industri kreatif. BUMA menegaskan komitmennya sebagai mediator dan fasilitator antara kader Ansor dan dunia usaha/swasta.
Hal ini sejalan dengan visi BUMA yang tertuang di situs resminya — bahwa BUMA “menjadikan Gerakan Pemuda Ansor mandiri secara ekonomi … mendukung peningkatan dan pemerataan ekonomi kader serta menciptakan ekosistem ekonomi berkelanjutan”. buma-group.id+1

Visi Kemandirian Ekonomi Organisasi

Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, dalam sambutannya menegaskan bahwa BUMA bukan sekadar entitas bisnis semata, tetapi merupakan wujud nyata dari langkah organisasi untuk mandiri secara ekonomi, memberdayakan kader, dan turut berkontribusi bagi pembangunan nasional.
Dengan jaringan kader yang besar di seluruh Indonesia, GP Ansor dan BUMA menempatkan ekonomi kader sebagai salah satu pilar strategis dari gerakan mereka — tidak hanya dalam skala organisasi tetapi juga dalam skala nasional.

Nilai Profesionalisme dan Manajemen Modern

BUMA menegaskan bahwa semua unit usaha dan kegiatan yang dijalankan akan berlandaskan manajemen profesional, akuntabilitas, dan inovasi. Hal ini juga tercantum dalam profil resmi BUMA, yaitu “kemitraan strategis … daya saing usaha … mendukung usaha kader agar efisien, profesional dan berbasis teknologi untuk bersaing di pasar nasional dan global”. buma-group.id+1
Dalam pertemuan ini, pembahasan mencakup bagaimana teknologi digital bisa memfasilitasi manajemen usaha kader, bagaimana skema pelatihan dan sertifikasi SDM kader bisa dioptimalkan, hingga bagaimana jaringan usaha antarwilayah bisa terkonsolidasi secara lebih efektif.

Arah ke Depan: Ekonomi Kader yang Terukur dan Terjangkau

BUMA menetapkan beberapa fokus ke depan, antara lain:

• Pengembangan unit-usaha kader di tingkat wilayah dan cabang yang terintegrasi dalam ekosistem BUMA.

• Pemanfaatan teknologi digital untuk manajemen usaha dan pemasaran.

• Peningkatan literasi bisnis dan kewirausahaan kader melalui pelatihan dan pembinaan.

• Memperkuat kemitraan strategis dengan BUMN, swasta, pemerintah daerah, serta komunitas guna membuka peluang pasar bagi produk/jasa kader.

• Menumbuhkan nilai ekonomi kerakyatan – bukan sekadar profit, tetapi manfaat bagi kader, organisasi dan masyarakat luas.

Penutup

Pertemuan 467 perwakilan wilayah dan cabang BUMA tersebut menjadi tonggak penting dalam perjalanan BUMA sebagai badan usaha kader yang tidak hanya “bergerak” tetapi juga “terukur dan terkoneksi”. Dengan konsolidasi yang kuat, manajemen modern, dan semangat ekonomi kerakyatan, BUMA menegaskan komitmen untuk menjadi penggerak ekonomi kader di Indonesia.

Untuk informasi dan artikel lebih lanjut, silakan kunjungi blog resmi BUMA di https://www.buma-group.id — bagian Blog & News menyediakan update terkini dari BUMA